Banyak orang yang tidak menyadari
tipu daya dunia ini mereka terpesona mengejar kesenangan hidup diunia dan tidak
peduli dengan kehidupan akhirat yang lebih besar. Seluruh usaha dan tenaga
dikerahkan untuk mendapatkan kekayaan dan kesenangan hidup didunia. Mereka
meghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan, kemuliaan dan kesenangan
hidup didunia. Mereka tidak peduli dengan ancaman Allah, mereka tidak takut
mempertanggung jawabkan semua perbuatannya di hadapan Allah, Karena mereka
tidak yakin akan adanya kehidupan akhirat. Bagi mereka kehidupan itu hanya
kehidupan dunia saja. Kita hidup kemudian mati dan berlalu begitu saja tanpa
dituntut pertanggungan jawab. Mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia yang
penuh tipu daya. Sehingga melupakan kehidupan akhirat yang kekal dan
abadi selama lamanya.
Dalam surat Al Hadit ayat 20 Allah
memberi perumpamaan tentang kehidupan dunia seperti tanah yang tandus kemudian
ditimpa hujan yang lebat, selanjutnya dipadang yang tandus itu tubuh
berbagai tanaman yang subur menghijau menganggumkan para petani tumbuh tanam
tanamnya. Kemudian tanam tanaman itu menjadi kuning layu dan hancur
kembali menjadi tanah yang kering dan tandus. Hidup didunia hanya
kehidupan sementara , dibandingkan dengan kehidupan akhirat hanya sekejap
mata saja. Dan Allah juga mengingatkan bahwa kesenangan hidup dunia
hanyalah kesenangan fatamorgana yang penuh kepalsuan dan tipuan.
Dalam Al Qur’an Allah berulang ulang
mengingatkan agar orang yang beriman hati hati dan waspada, jangan tertipu
kehidupan dunia yang penuh tipu daya. Utamakanlah kehidupan akhirat yang kekal
dan tidak ada batas akhirnya. Carilah perbekalan sebanyak banyaknya untuk
kehidupan akhirat, namun jangan pula melupakan kehidupan yang wajar
didunia ini sebagaimana di ingatkan Allah dalam surat al Qashas ayat 77:
77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Al
Qashas 77)
Iblis dengan balatentaranya berusaha
keras untuk memalingkan manusia dari kehidupan akhirat, setiap saat dan setiap
detik ia berusaha menyesatkan manusia, hingga mereka melupakan kehidupan
akhirat. Mereka berusaha keras menamankan rasa cinta berlebihan pada kehidupan
dunia dan melupakan Allah serta kehidupan abadi dikampung akhirat.
Agar kita tidak
tertipu oleh kehidupan dunia dan syetan yang amat pandai mempedaya
dengarkanlah ayat ayat Qur’an tentang kehidupan dunia dan tipu daya syetan
berikut ini terdiri atas :
Surat Al Fatihah, Al
Hadit 20-21, Fathir 5-7, Al Hasyr 18-20, An Nahl 96-100, An Nur 21, Al
Mukminuun 97-100
URAIAN SURAT ALHADIT AYAT 20-21
21- Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari
Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia
Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai
karunia yang besar. 22- Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah. (Al Hadit 20-21)
Pada Ayat 20 Allah mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sekedar permainan dan sesuatu yang melalaikan , perhiasan dan berlomba banyak tentang harta dan anak anak. Perumpamaannya seperti air hujan yang menakjubkan para petani melihat tumbuh tanam tanamannya yang terlihat subur menghijau kemudian menjadi kuning ,layu dan hancur. Dan diakhirat kelak ada azab yang pedih serta keridhoan dari Allah . Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan fatamorgana yang penuh tipuan dan kepalsuan. Kehidupan dunia hanya kehidupan sementara , dibatasi waktu yang amat singkat. Jika datang saat ajal semuanya akan lenyap dan musnah.
Pada ayat 21 Allah mengingatkan agar
kita berlomba lomba menuju ampunan Allah dan syurga yang luasnya seluas langit
dan bumi yang disediakan bagi orang yang beriman pada Allah dan RasulNya.
Itulah kehidupan yang sebenarnya kehidupan yang kekal dan abadi di kampung
akhirat.
Ayat ini mengingatkan agar kita
jangan tertipu kehidupan dunia yang sifatnya tidak kekal dan hanya
sementara waktu. Utamakanlah meraih kehidupan akhirat yang bersifat kekal dan
abadi untuk selama lamanya.
5- Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka
sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali
janganlah setan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. 6-
Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu),
karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. 7- Orang-orang yang kafir bagi
mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
bagi mereka ampunan dan pahala yang
besar. (Fathir 5-7)
Pada ayat ini Allah mengingatkan
bahwa janji Allah benar dan pasti terjadi, Allah tidak pernah mengingkari
janjiNya. Allah juga mengingatkan agar kita hati hati dan waspada dalam
menjalani kehidupan dunia ini, jangan sampai tertipu oleh kehidupan dunia
yang penuh tipu daya dan jangan sampai tertipu terhadap Allah oleh yang amat
pandai mempedaya (syetan).Sudah banyak orang yang tertipu dan menjadi korban
tipu daya kehidupan dunia dan syetan terkutuk. Mereka lebih mementingkan
kehidupan dunia daripada akhirat. Mereka berusaha mendapatkan kesenangan,
kekayaan, dan kemuliaan hidup dengan menghalalkan berbagai cara , tidak peduli
halal dan haram. Meraka melupakan Allah , dan tidak peduli dengan
peringatanNya. Syetan telah menipu dan mempedaya mereka dari beribadah dan
menjalankan perintah Allah.
Allah mengingatkan bahwa
syetan itu adalah musuh yang nyata bagi kita semua agar kita
mensikapinya sebagai musuh. Syetan hanya mengajak teman dan pengikutnya
untuk bersama sama memasuki neraka jahanam yang panas membakar. Orang
yang kafir dan tidak peduli dengan peringatan Allah, baginya telah
disediakan azab yang pedih, sedangkan bagi orang yang beriman dan
mengerjakan amal soleh Allah telah menyiapkan pahala yang besar baginya.
.
18- Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan. 19- Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka
itulah orang-orang yang fasik. 20- Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan
penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang
beruntung.(Al Hasyr 18-20)
Pada surat Al Hasyr ayat 18-20
ini Allah mengingatkan pada orang yang beriman agar bertakwa pada Allah, dan
berusaha dengan sungguh sungguh mempersiapkan perbekalan sebanyak
banyaknya untuk menghadapi kehidupan akhirat yang kekal dan abadi kelak.
Allah mengingatkan sekali lagi agar kita sungguh sungguh bertakwa padaNya, Dia
mengetahui apa saja yang kita kerjakan didunia ini. Tidak ada perbuatan dan
tindakan kita yang tersembunyi dari penglihatan Allah.
Selanjutnya Allah mengingatkan agar
kita jangan seperti orang yang lupa pada Allah , tidak peduli dan tidak pernah
mau beribadah dan patuh menjalankan perintah Allah. Hati dan fikirannya hanya
tercurah untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya. Seluruh waktunya tercurah
untuk meraih sukses dan keberhasilan hidup didunia. Mereka tidak ingat sedikitpun
pada Allah yang telah memenuhi seluruh hajat dan kebutuhan hidup mereka.
Akibat perbuatan mereka itu maka Allah menjadikan mereka lupa terhadap
diri mereka sendiri.Hati dan fikiran mereka hanya dipenuhi bagaimana
mendapatkan kekayaan, kemuliaan, dan kesenangan hidup. Mereka tidak ingat pada
diri mereka sendiri yang vsatu waktu nanti harus meninggalkan kehidupan dunia
ini kembali pada Allah sang pencipta .
Pada ayat 20 Allah
mengingatkan bahwa tidak sama keadaannya orang yang menghuni neraka dengan
orang yang menghuni syurga. Orang yang menghuni syurga mereka itulah
orang yang beruntung.
96- Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah
adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang
yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
97- Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. 98- Apabila kamu
membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan
yang terkutuk. 99- Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas
orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. 100- Sesungguhnya
kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin
dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An Nahl 96-100)
Pada surat an Nahl ayat 96 Allah
mengingatkan bahwa apa yang ada disisi kita seperti harta kekayaan, rumah,
kendaraan, kebun tanah yang luas, istri, anak , karib kerabat, pangkat dan
jabatan semua akan lenyap dan musnah. Yang kekal dan abadi hanyalah
apa yang ada disisi Allah, berupa amal shaleh, ibadah keimanan dan ketakwaan
kita pada Allah.
Orang yang menyadari bahwa kehidupan
dunia ini hanya sementara dan tidak kekal selalu bersabar dalam
menghadapi ujian dan cobaan Allah, yang berupa kejadian buruk dan berbagai
kesulitan didunia ini. Mereka bersabar menjalankan perintah dan menjauhi
larangan Allah. selanjutnya Allah akan membalasi orang yang sabar itu dengan
yang lebih baik dari apa yang dikerjakannya.
Pada ayat 97 Allah mengingatkan
bahwa siapa yang mengerjakan amal sholeh baik laki laki maupun perempuan sedang
mereka beriman pada Allah , maka Allah akan memberikan pada mereka kehidupan
yang baik didunia maupun akhirat. Allah akan membalasi amal kebajikan mereka
dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan
Pada ayat 98-100 Allah mengingatkan
apabila kita membaca Al qur’an agar berlindung pada Allah dari godaan
syetan yang terkutuk. Syetan selalu berusaha menghalangi kita membaca Qur’an
dengan menyibukan kita dengan berbagai urusan dunia. Ketika membaca Qur’an
muncul rasa kantuk, malas dan ingin tergesa gesa menyelesaikan pembacaan
Qur’an.
Allah menjelaskan bahwa sesungguhnya
syetan tidak berkuasa dan tidak mampu menggoda orang yang beriman dan
bertawakal padaNya. Syetan tidak punya kemampuan dan kekuatan untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang yang beriman dan bertawakal padaNya.
Syetan hanya berkuasa terhadap orang yang mengambilnya sebagai pemimpin dan
menjadikannya sebagai sekutu Allah. Orang yang takut pada syetan dan
menjadikannya sebagai panutan serta mempersekutukannya dengan Allah seluruh
kehidupannya dikuasai oleh syetan. Mereka telah menjadi budak hawa nafsu yang
hina dan budak syetan laknatullah.
21- Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka
sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang
mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu
sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan
keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(An Nur 21)
Pada surat An Nur ayat 21 ini Allah
mengingatkan agar kita jangan mengikuti langkah atau bisikan dan bujukan
syetan, barangsiapa yang mengikuti langkah dan bisikan syetan
sesungguhnya syetan hanya menyuruh melakukan pekerjaaan keji dan munkar.
Syetan sering membisikan dan merayu manusia untuk melakukan perbuatan curang
seperti mengurangi timbangan, melakukan tindak korupsi, menjual barang haram
seperti narkoba, menipu, tidak memenuhi amanah, mengingkari janji, berbuat
maksiat, berjudi, berzinah, dan lain sebagainya. Orang yang tidak kuat iman dan
takwanya sering tergiur untuk mengikuti bujuk rayu syetan ini. Semua bisikan
itu muncul didalam hati dan fikiran manusia berupa was was dari syetan dan
teman temannya.
Kalau bukan karena rahmat Allah dan
karuniaNya pada kita tidak seorangpun yang suci dari kotoran dan kekejian
syetan itu , namun Allah mensucikan siapa yang dikehendakiNya, sehingga
terhindar dari pengaruh bujuk rayu syetan yang muncul didalam hati dan
fikirannya . Allah maha mendengar dan maha mengetahui.keadaan hamba
hambaNya.
97- Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari
bisikan-bisikan setan. 98- Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku,
dari kedatangan mereka kepadaku.” 99- (Demikianlah keadaan orang-orang kafir
itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia
berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), 100- agar aku berbuat
amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka
ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan (Al Mukminun 97-100)
Dalam surat Al Mukminun ayat 97
Allah mengingatkan agar kita mengucapkan doa “Aku berlindung kepada Engkau ya
Allah dari bisikan bisikan syetan, dan daripada mereka mendekatiku” . Syetan
selalu berusaha menyesatkan dan mempedaya manusia setiap detik. Tidak ada satu
tarikan nafas kitapun yang luput dari godaan dan tipu daya syetan. Ini
sudah menjadi tekad dan sumpah Iblis ketika ia diusir dari syurga. Ia akan
mengerahkan segenap daya dan kekuatannya untuk menyesatkan anan cucu Adam
hingga menjadi temannya nanti di Neraka. Kita tidak bisa melihat syetan ,
sedang syetan dapat melihat kita dan mereka bebas keluar masuk hati dan fikiran
manusia. Tanpa perlindungan Allah sulit bagi kita menghasapi tipu daya mereka.
Karena itu Allah menganjurkan agar kita selalu ingat pada Allah dan selalu
berdoa mohon perlindunga padaNya dari tipu daya syetan terkutuk.
Allah mengingatkan bahwa orang yang
kafir dan tidak peduli dengan ayat dan peringatan Allah itu jika
datang kematian pada mereka , ia akan berkata :”Ya Allah kembalikanlah
aku hidup kembali kedunia , aku akan mengerjakan amal baik berbeda dengan yang
telah aku kerjakan dahulu” Allah mengatakan itu hanya sekedar ucapan saja,
mereka tidak mungkin kembali kedunia karena antara mereka dan kehidupan dunia
ada dinding yang kokoh (barzakh). Disini Allah menegaskan bahwa orang yang
sudah mati tidak mungki9n lagi berhubungan dengan orang yang masih hidup.
Karena antara kehidupan dunia dan alam kubur ada dinding yang kokoh (barzakh)
yang tidak bisa ditembus. Jika ada orang yang kesurupan dan mengaku sebagai ruh
sifulan atau nenek mereka , itu adalah perbuatan syetan dari golongan Jin yang
berusaha mempedaya manusia.
Dengarkan dan renungkanlah
semua ayat tersebut diatas , hayati dan resapi maknanya semoga Allah
memberi hidayah dan petunjuknya pada anda semua.
0 comments:
Post a Comment